Hari Ini Aku Membaca Calon Arang

Pramudya Ananta Toer,

aku kembali menjadi anak kecil di penamu

yang dengan lugu bersuara “bagaimana kelanjutan ceritanya bunda?”

hingga tak terasa sekerat buku itu habis kutelan dan menghantarkanku

bukan pada lelap, tapi pada bayangan kekejaman sang Calon Arang

otakku yang telah begitu rumit memilah benar dan salah

kembali dengan gamblang menguak putihnya sang pertapa Empu Baradah (pekik)

Published in: on 4,Agustus 2008 at 2:04 pm  Tinggalkan sebuah Komentar